Amar
: ga
di deras inferno, menanam padi pada mata sehingga batas menuai nafas ialah amar do.
Indonesia, 020309
The Trust Of Love
:aar
seperti arsir di buku gambar, gerimis menghapus matahari. tapi aku yang ragu kau akan mati sebelum kematianku, tetap saja enggan mempelajari.
Indonesia, 110809
Lagu Pagi
tak perlu berpaling mempersoalkan jejak. sebab luka dan juga duka sepertihalnya daun jatuh pada tanah.
031209?
Hikayat Horisontal
senja kurusetra berlalu seperti persalinan pertama
sebuah muara bagi ruh yang berdiam purba di tebing lonely
karang lekang dan buih pecah
cakrawala tembaga membaringkan kepala lelaki di pasir pantai
: buku dan engkau adalah tempurung dengan beberapa ekor ikan kecil yang dipermainkan gelombang!
sejak itu ada garis horisontal setelah vertikal dimatanya
Indonesia, 021009
Istighfar Pagi
: ibu
kelu yang lugas datang seperti dering handphone!
di kota yang hilang delapan musim
subuh catwalk
degupdegup tambur lenggang lembayung sehingga bayam
tepis gerimis juga pelawa dengan sifat malam
: takluk meski remuk oleh cinta yang berani menyempurnakan mani!
bentara
gemuruh
menahan ruh kian geming dengan sopran dilatasi
betas vagina dan arus kelenjar mama yang tak kenal koma!
: pernahkah ada, hasrat menukar surga dengan neraka ibu?
di jalan yang tak lelah menerima langkah dan juga nama
di bawah kupukupu yang mendaraskan metamorfosa dari vinil pipa
pagi basah menyambut lasah juga gelisah
dengan mata meneteskan istighfar
bagi biji nadar
yang tak butuh lidah
untuk mekar
Indonesia 17509
The Rhythm Of Reborn
gelegas dari jam, kata, dan juga mata yang takluk di kaki temaram dengan muram dalam. geram adalah karib. meski perih tak seketika repih. kehendak tetap saja terompah kunangkunang untuk lain headline.
derap akapela. hening. bening. pening! tak ada salak isyarat kendati jarak telah lelah dan penuh peluh. gemuruh hip hop. ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh!
daun valentin lepas dari ranting kemuning. senyap dan lembab seperti bab sebuah lanskap memanggil lesap.
tak ada sajak, blues dan manifesto coklat di lapis akar. hanya jelejak ikhlas, gema subur, dan kematian matahari memukul masgul. dan degup cemburu. dan cemas resital. dan rindu begitu pagi. archimedes! mandi bersiul gandhi pada garba kerbau api!
Indonesia, 010309
Di Tanjung Karang
: catatan kecil menuju Waykanan
akankah cinta terjaga pada antara?
tissu dengan jejak gincu daging metah dan ludah bubble gum anakanak pada lantai memaksa letih navigasi merak bakauheni tak juga usai. pada kepala yang gagal menghapus rusuh damdam metropolis, sepah yang selalu saja dijatuhkan dari jendela persegi gerbonggerbong pesing datang sebagaimana kisah dan langkah salah. ah! dada yang bosan sesak dengan beban masalah, menggemakan kehendak jadi tempat sampah sehingga ya’ di stasiun alif.
Indonesia, 170809
--------------
Gatot Arifianto, menyutradarai sejumlah TV program edukasi, iklan, dan film dokumenter, pernah memenangkan Lomba Cipta Puisi dan Cerpen yang diselenggarakan KOPISISA Purworejo (2000-2002) dan Sayembara Penulisan Cerita Pendek Anti Perang, Teater Kecik Purworejo (2002). Sajak, cerpen dan esainya pernah dipublikasikan di beberapa media cetak dan online.
Lampung Post, Minggu, 9 Juni 2013
: ga
di deras inferno, menanam padi pada mata sehingga batas menuai nafas ialah amar do.
Indonesia, 020309
The Trust Of Love
:aar
seperti arsir di buku gambar, gerimis menghapus matahari. tapi aku yang ragu kau akan mati sebelum kematianku, tetap saja enggan mempelajari.
Indonesia, 110809
Lagu Pagi
tak perlu berpaling mempersoalkan jejak. sebab luka dan juga duka sepertihalnya daun jatuh pada tanah.
031209?
Hikayat Horisontal
senja kurusetra berlalu seperti persalinan pertama
sebuah muara bagi ruh yang berdiam purba di tebing lonely
karang lekang dan buih pecah
cakrawala tembaga membaringkan kepala lelaki di pasir pantai
: buku dan engkau adalah tempurung dengan beberapa ekor ikan kecil yang dipermainkan gelombang!
sejak itu ada garis horisontal setelah vertikal dimatanya
Indonesia, 021009
Istighfar Pagi
: ibu
kelu yang lugas datang seperti dering handphone!
di kota yang hilang delapan musim
subuh catwalk
degupdegup tambur lenggang lembayung sehingga bayam
tepis gerimis juga pelawa dengan sifat malam
: takluk meski remuk oleh cinta yang berani menyempurnakan mani!
bentara
gemuruh
menahan ruh kian geming dengan sopran dilatasi
betas vagina dan arus kelenjar mama yang tak kenal koma!
: pernahkah ada, hasrat menukar surga dengan neraka ibu?
di jalan yang tak lelah menerima langkah dan juga nama
di bawah kupukupu yang mendaraskan metamorfosa dari vinil pipa
pagi basah menyambut lasah juga gelisah
dengan mata meneteskan istighfar
bagi biji nadar
yang tak butuh lidah
untuk mekar
Indonesia 17509
The Rhythm Of Reborn
gelegas dari jam, kata, dan juga mata yang takluk di kaki temaram dengan muram dalam. geram adalah karib. meski perih tak seketika repih. kehendak tetap saja terompah kunangkunang untuk lain headline.
derap akapela. hening. bening. pening! tak ada salak isyarat kendati jarak telah lelah dan penuh peluh. gemuruh hip hop. ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh! ruh!
daun valentin lepas dari ranting kemuning. senyap dan lembab seperti bab sebuah lanskap memanggil lesap.
tak ada sajak, blues dan manifesto coklat di lapis akar. hanya jelejak ikhlas, gema subur, dan kematian matahari memukul masgul. dan degup cemburu. dan cemas resital. dan rindu begitu pagi. archimedes! mandi bersiul gandhi pada garba kerbau api!
Indonesia, 010309
Di Tanjung Karang
: catatan kecil menuju Waykanan
akankah cinta terjaga pada antara?
tissu dengan jejak gincu daging metah dan ludah bubble gum anakanak pada lantai memaksa letih navigasi merak bakauheni tak juga usai. pada kepala yang gagal menghapus rusuh damdam metropolis, sepah yang selalu saja dijatuhkan dari jendela persegi gerbonggerbong pesing datang sebagaimana kisah dan langkah salah. ah! dada yang bosan sesak dengan beban masalah, menggemakan kehendak jadi tempat sampah sehingga ya’ di stasiun alif.
Indonesia, 170809
--------------
Gatot Arifianto, menyutradarai sejumlah TV program edukasi, iklan, dan film dokumenter, pernah memenangkan Lomba Cipta Puisi dan Cerpen yang diselenggarakan KOPISISA Purworejo (2000-2002) dan Sayembara Penulisan Cerita Pendek Anti Perang, Teater Kecik Purworejo (2002). Sajak, cerpen dan esainya pernah dipublikasikan di beberapa media cetak dan online.
Lampung Post, Minggu, 9 Juni 2013
No comments:
Post a Comment