Sunday, December 7, 2014

Sajak-sajak Dodi Saputra

Gugur Daun
Sesekali sepi tanpa purnama
Paruh-paruh bergelantungan pesawangan
Demikian risalah serupa di rindangan atap rumah
Telah rukun gugur daun, keriput petang melayang
Dalam lamunan pertanda munculnya kunang-kunang
Pengantar tidur tanpa dengkur
Menabur daun-daun menggugur
Untung saja ada kilasan pelita
Jendela sudut kota

Meliuklah sesaat, lelah merayap hawa-hawa tenang
Sampai pula di pipi dan kening kerut
Selebihnya menggambar sketsa bersama rambut
Lekuk-lekuk hidung terpajang penghuni di hamparan batang mahoni
Hai, sesekali sengaja kutinggalkan pendaran pelita untukmu, kanda
Aku ini bertabur gugur daun rindang
Limpapeh rumah gadang.

Sarang Gagak, 2013


 
Tarian Kunang-kunang

Penantian kereta senja kian menjemukan
Setialah rindang memayung perdu dedaun tua
Begitulah masa terus melaju menemani kepulangan
Benih-benih yang tertanam di rahim
Dua puluh masa silam
Wajar,
Sekedar menunggu tautan jerit, ilham dari langit
Datangnya bisa malam ini    
Bahkan menguap bersama embun
Selunak ubun-ubun
Mengendap-endap
Menarilah kunang-kunang, bertebaranlah kawanannya
Datangnya sesaat saja, bersahaja

Hus, nanti ia malu dan jatuh ke tanah
Biarkan ia memungut kabut
Merangkai pelita yang berderai bersama hujan
Aku tetap menggeleng berulang-ulang
Seraya menunduk
Kepulangan itu menyambar kunang-kunang pilu
Surutlah malamku.

Sarang Gagak, 2013


Karangan Bunga
Aku harus belajar memelihara bunga
Musim gugur yang merelakan tangkainya
Ranting tua telah berjalan dua masa
Belah biji turut jatuh setibanya

Luruh
Mahkota bunga lain mendekat
Pagar beruntai sulur mengulur tidur

Aku hendak memelihara bunga
Kepalaku dari pusaran rona merah muda
Berduri tangkainya mengeras bayangnya

Rebah
Menjalar hingga penghujung
Semerbak sedap malam, tiang karam

Aku kini belajar memelihara bunga
Menggembur akar muda dalam-dalam
Menyambung tiang sanggahan batangnya

Aku ingin mencium bunga-bunga dalam karangannya
Memagut kematangannya
Di masa yang berbeda, mewangi bersamanya.

Sarang Gagak, 2013



--------
Dodi Saputra, lahir 25 September 1990 di Desa Mahakarya, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Saat tengah menyelesaikan studi S-1 di Jurusan Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Sajak dan cerpen dimuat di berbagai media dan antologi bersama.


Lampung Post, Minggu, 7 Desember 2014

No comments:

Post a Comment