Sunday, December 21, 2014

Sajak-sajak Yuli Nugrahani

Ruang Tawang

Kuntum-kuntum awan
meriap dalam peziarahan
dan tarian kaki lipan
menghisap pandangan.
Aku menguburkan kenangan
pada hujan pada dedaunan
pada kerlip masa lalu
pada hasrat bertalu.
Selagu kulepas langkah
sekata kuhempas batas
terpisah dalam pelukan
terurai dalam pemakluman.
Secuil kusimpan
di ukir peraduan
di balik kelambu
di sesak rindu.

Hajimena, September 2014


Di Telapak Tanganmu

Pagi menggenang
beriap mengirim embun tua
tanpa pelupuk mata
lidahku menjangkau surga
mencicip khamar murni berlaksa
dari tubuh terlumat
dari aliran keringat
suaraku menjangkau dunia
sebatas kau berada
dalam hati tersengat
dalam jiwa yang penat.

September, 2014


Jentera 

Aku menyimpan tubuh dalam lipatan jemarimu
terayun bersama mantra bersama dupa
bersama harum jalapa di ujung senja
melesapkan pandang pada mata membelu
tertawan tawa merekah di sayap belalang
ikut bergerak di lengkung ilalang
o, jiwa berkehendak, lepaslah menggalah awan
o, masa berarak, jangkaulah pikiran tua terseduh impian
o, semesta, o, gelenyar, o, sang pencipta surga
tangan tertangkup segala puja
kaki tersimpuh kerinduan
hasrat berkeriap melekatkan nestapa
pada raga tanpa rupa
pada suka tanpa suara
utuh berpeluh
wangi dalam putaran.

2014


Sebuah Jeda

Siang menyerahkan mata
lewat secangkir teh
dalam serpihan hangatnya
dalam riang meleleh
kaki-kaki yang lunglai
menumpang langkah
di antara senyap menderai
di ujung sula di pangkal cula
andai bisa membeli lupa
andai pintu tak pernah terbuka
andai tasnim berhenti bicara
pun tetap akan ada tanda
karena jurai cemara
telah terjangkau dalam bayang
karena tungkai lelara
tetap semarak laksana biang
bagi timbunan kata
bagi sebuah jeda
tak ada yang salah
saat yang tertinggal hanya lelah.

September, 2014


Saat Rawan


menjelma
sore meringkuk di batang sawi
dengan setengah cangkir kopi
tanpa gula, tanpa senda
sembunyi.

September, 2014


---------------
Yuli Nugrahani, lahir tahun 1974, tinggal di Hajimena, Lampung. Aktivis bidang justice and peace. Mulai memublikasikan puisi tahun 2013. Selain puisi, ia juga menulis prosa yang dimuat di berbagai

 

Lampung Post, Minggu, 21 Desember 2014

No comments:

Post a Comment