Sunday, July 6, 2014

Sajak-sajak Hazwan Iskandar Jaya

Puncak Malam

Kegelapan tak mudah diterka maunya
Ketika keringat gugur di padang renta
Mengharap pendar cahaya membasuh luka
Bulan dan bintang yang gemetaran di cakrawala
: kita menasbihkan kata di kening senja

Masih ingat ketika cakar, geram, dan aum mencucup bibir kita
Dan dengkur kereta menghantar sampai stasiun purba
Kita hanya terdiam, memikirkan sunyi yang tiba-tiba
Menyergap suasana
: kehampaan di akhir kisah yang tercengang di jendela

Aku, kau dan nasib berebut tempat di atas kertas merona
Ingin menuliskan prasasti tua
Dan mengabarkannya pada kegelapan
Yang tak mudah diterka maunya

Yogyakarta, 2014


Puncak Rahasia


Dan apabila telah datang kabar dari rimba sunyi
Orang-orang pun mendurjanai janji
Dalam semangkuk hasrat dan segelas puji
: Tapi dia telah dikhianati lidahnya sendiri!

Begitulah pelajaran pertama dimulai
Dan mungkin kisah-kisah lain menyertai
Menjadi budak dari saban perangai
Meniti buih dari bulir mimpi di padang pantai
: semua telah terkuak dan terkoyak! Ahai…

Yogyakarta, 2014



Puncak Entah Berantah

Negeri ini adalah entah berantah
Pemimpinnya pun entah berantah
Rakyatnya juga entah berantah
Pedagangnya entah berantah
Birokratnya entah berantah
Guru-gurunya entah berantah
Muridnya entah berantah
Orang tuanya entah berantah
Anak-anaknya entah berantah
Lakinya entah berantah
Perempuannya entah berantah
Suaminya entah berantah
Istri-istrinya entah berantah
Hakimnya entah berantah

Kita semua terjebak di negeri
: entah berantah!

Yogyakarta, 2014



Puncak Senyap

makam
apakah tempat kembali
sebelum senja
menimpali?

Nisan
Apakah pertanda prasasti
Setelah gurat takdir
Merengkuh diri?

Kembang
Apakah warna-warni
Usai sembahyang
Lalu mewangi?

Air
Apakah mengaliri musim
Ketika dahaga bermukim
Menumpas akhir?

Doa
Apakah mustajab
Dalam gema zikir
Meremah serpihan azab?

Yogyakarta, 2014




--------------------
Hazwan Iskandar Jaya, lahir di Palembang, 27 Agustus 1969. Beberapa karya tulisan berupa puisi, cerpen, esai, dan opini pernah dimuat di berbagai media dan antologi bersama.
 


Lampung Post, Minggu, 6 Juli 2014

No comments:

Post a Comment