Sunday, December 15, 2013

Sajak-sajak Muhammad Arfani Budiman

Percik Hujan
rintik gerimis bagai ritme
bagi roh kesunyian
getar dalam dadaku
menembus kelebat angin
bersama raut waktu
aku memahami hujan
sebagai isyarat rindu yang melengking
pada suara-suara geitir dalam jakunku
mengunyah ratusan mimpi
terekam sebagai potret luka
paling muram di sihir hujan
tersusun rapi dalam doa
menari bersama barisan kerinduan
memar dalam kuku waktu

2013



Gerimis Hitam

pekat waktu melaju
menuju pucuk-pucuk mahoni
kelebat angin menafsirkan ruh kesunyian
pecah di daun jendela, matahari meruap
menuju rongga langit sementara tebasan hujan
di tabir senja, melipat dedaunan,
menghitung gerimis hitam yang jatuh
di tanah basah, begitu juga lembaran usia
selalu berdegup ketika malaikat menggetarkan
loncengnya sebagai tanda maut selalu beringsut
menyelusup mendobrak jantung para hamba sahaya

2013


Lonceng

lonceng bergetar
sebagai isyarat rindu
rebah menuju hamparan tanah
seikat rindu terlempar menuju peleburan
awan bersayap menenun langit jingga
sementara kesunyian mengerang di tabuh gendang
pecah sebagai angin, menelusuri wajah malam
pada tangkai kenangan, bunga-bunga layu di siram gerimis hitam
lonceng bergetar sebagai penanda
ke pintu mana kita pulang
mengetuk peluru waktu
menembak riuh kata-kata

2013


Persembahan
: Dwi Sri

di malam jumat keramat
dupa menyala sebagai ritual
para petapa menyambut leluhur
bersenandung dalam rakaat hujan
kepada juru kesunyian
terimalah mantra padi-padi
sebagai dewi kesuburan
berkatilah sawah-sawah kami
yang mulia Dwi Sri

2013


Setelah Hujan

setelah hujan
menenggelamkan perasaan yang
tak selesai padamu, aku memetik mawar
yang mekar di sebuah taman
sebagai hadiah di hari ulang tahunmu
pada kelebat angin aku titipkan gemuruh cinta
yang tersusun rapi menuju matamu
rekah sebagi kata-kata
lebur sebagai doa
setelah hujan reda
ada yang bergetar seperti jarum jam
di raut waktu yang terus melaju
aku menyimpan senyummu
dalam lebam malam

2013


-----------------
Muhammad Arfani Budiman, lahir 6 Januari 1989. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bergiat di ASAS (Arena Studi Apresiasi Sastra).


Lampung Post, Minggu, 15 Desember 2013


No comments:

Post a Comment