Dengan Niat yang Tebu
Dengan niat yang tebu dan tekad yang mawar
Aku ingin mencintai dan menyayangimu
Seperti cinta dan sayangnya Adam kepada Hawa
Yang rela, tak takut dan tak ragu meski harus lengser dari sorga
Dan kemudian menjadi penduduk bumi yang melahirkan kita...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Untuk Menandai Hari Ibu
Untuk Menandai Hari Ibu melihat apa yang telah engkau
Lakukan untuk hidup, serta untuk pekerjaan dan masa depanku
Maka tekadku adalah membuatmu terukir mawar di mataku
Terpahat melati di pikiranku, bersemayam tebu di hatiku
Berdetak mantap di jantungku, menyatu kental di nyawaku
Dan mengalun pasti di napasku, Bunda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Telah Kutulis Puisi Untukmu
Telah kutulis puisi untukmu dari lubuk samudera hatiku yang terdalam
Semoga dirimu tak mabuk setelah menikmati kelezatan dan kegurihannya
Karena itu sungguh bukan puisi anggur merah yang membuat pikiranmu oleng
Harapanku semoga engkau mampu membongkar kunci pintu dan jendela hatiku
Karena aku ingin menyemaikan cintaku yang melati atas seizinmu, Dinda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Berulang Kali Engkau Hadir
Berulang Kali engkau hadir dalam mimpiku
Sehingga tidurku menjadi sangat tebu
dan begitu bangun senyumku pun diserbu lebah
Pertanyaan anggurnya adalah: apakah ini petunjuk melati
bimbingan mawar atau arahan langit dari-Nya agar aku mencintaimu
dengan kapur, serta mengasihimu seperti kesetiaan ombak kepada pantai
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Sajak Sejak Kukenal Dirimu
Sejak kukenal dirimu, namamu langsung kupahat di benakku
Lalu ku ukir niat mawar di hatiku yang paling melati
Maka engkau pun kemudian mengaorta di sungai darahku
Serta berlayar di lautan napas dan samudera nyawaku
Dan itu indah mantap terjadi setelah engkau menggedor jantungku
dengan senyummu yang sangat tebu
Sekarang hanya dirimu yang bertakhta di mata beningku
Bagaimana dengan diriku dalam tarian hidupmu, Dinda?
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Telah Kusediakan Tempat Khusus Untukmu
Telah Kusediakan tempat khusus dan istimewa di ruang hatiku
Dengan disertai kebersihan mawar dan keharuman melati
Silakan jika engkau ingin menabur cinta, kasih, sayang, dan rindu di sana
Telah kuizinkan pula napas dan jantungku
Jika engkau ingin mengalun, berpacu, dan berdetak di sana
Dan telah kubiarkan dengan tulus jika napas dan nyawaku disusupi
Oleh hidup dan masa depanmu jika engkau percaya aku bisa jadi imammu...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Telah Kupahat dan Kuukir Namamu
Telah Kupahat dan kuukir namamu di hati dan di benakku
Telah kualirkan cintamu di darahku, telah kupompa sayangmu
Di detak jantungku, telah kulayarkan kasihmu di napasku
Telah kusemai rindumu di nyawaku, dan telah kujadikan kesetiaanmu
Sebagai segalanya. Kuharap engkau tahu semua itu, Dinda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Sajak Tempatmu di Hatiku
Adalah tempatmu di hatiku, di jantungku, di pikiranku
Di mataku, di darahku, di napasku, di nyawaku
Dan kupastikan semua itu tak bisa digantikan oleh siapa pun!
Jika kemudian kita berpisah karena maut
Aku sudah berdoa amat mawar kepada Tuhan: aku tidak
Minta bidadari dari sorga, karena aku ingin
Tetap dipersatukan kembali denganmu, Dinda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
------------
Tarpin A. Nasri, lahir di Subang, Jawa Barat, 10 Desember 1967. Saat ini bekerja sebagai head of corporate communications tambak udang modern terpadu ramah lingkungan PT Central Pertiwi Bahari, Lampung. Puisi dan cerpennya dipublikasikan di berbagai media.
Lampung Post, Minggu, 1 September 2013
Dengan niat yang tebu dan tekad yang mawar
Aku ingin mencintai dan menyayangimu
Seperti cinta dan sayangnya Adam kepada Hawa
Yang rela, tak takut dan tak ragu meski harus lengser dari sorga
Dan kemudian menjadi penduduk bumi yang melahirkan kita...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Untuk Menandai Hari Ibu
Untuk Menandai Hari Ibu melihat apa yang telah engkau
Lakukan untuk hidup, serta untuk pekerjaan dan masa depanku
Maka tekadku adalah membuatmu terukir mawar di mataku
Terpahat melati di pikiranku, bersemayam tebu di hatiku
Berdetak mantap di jantungku, menyatu kental di nyawaku
Dan mengalun pasti di napasku, Bunda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Telah Kutulis Puisi Untukmu
Telah kutulis puisi untukmu dari lubuk samudera hatiku yang terdalam
Semoga dirimu tak mabuk setelah menikmati kelezatan dan kegurihannya
Karena itu sungguh bukan puisi anggur merah yang membuat pikiranmu oleng
Harapanku semoga engkau mampu membongkar kunci pintu dan jendela hatiku
Karena aku ingin menyemaikan cintaku yang melati atas seizinmu, Dinda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Berulang Kali Engkau Hadir
Berulang Kali engkau hadir dalam mimpiku
Sehingga tidurku menjadi sangat tebu
dan begitu bangun senyumku pun diserbu lebah
Pertanyaan anggurnya adalah: apakah ini petunjuk melati
bimbingan mawar atau arahan langit dari-Nya agar aku mencintaimu
dengan kapur, serta mengasihimu seperti kesetiaan ombak kepada pantai
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Sajak Sejak Kukenal Dirimu
Sejak kukenal dirimu, namamu langsung kupahat di benakku
Lalu ku ukir niat mawar di hatiku yang paling melati
Maka engkau pun kemudian mengaorta di sungai darahku
Serta berlayar di lautan napas dan samudera nyawaku
Dan itu indah mantap terjadi setelah engkau menggedor jantungku
dengan senyummu yang sangat tebu
Sekarang hanya dirimu yang bertakhta di mata beningku
Bagaimana dengan diriku dalam tarian hidupmu, Dinda?
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Telah Kusediakan Tempat Khusus Untukmu
Telah Kusediakan tempat khusus dan istimewa di ruang hatiku
Dengan disertai kebersihan mawar dan keharuman melati
Silakan jika engkau ingin menabur cinta, kasih, sayang, dan rindu di sana
Telah kuizinkan pula napas dan jantungku
Jika engkau ingin mengalun, berpacu, dan berdetak di sana
Dan telah kubiarkan dengan tulus jika napas dan nyawaku disusupi
Oleh hidup dan masa depanmu jika engkau percaya aku bisa jadi imammu...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Telah Kupahat dan Kuukir Namamu
Telah Kupahat dan kuukir namamu di hati dan di benakku
Telah kualirkan cintamu di darahku, telah kupompa sayangmu
Di detak jantungku, telah kulayarkan kasihmu di napasku
Telah kusemai rindumu di nyawaku, dan telah kujadikan kesetiaanmu
Sebagai segalanya. Kuharap engkau tahu semua itu, Dinda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
Sajak Tempatmu di Hatiku
Adalah tempatmu di hatiku, di jantungku, di pikiranku
Di mataku, di darahku, di napasku, di nyawaku
Dan kupastikan semua itu tak bisa digantikan oleh siapa pun!
Jika kemudian kita berpisah karena maut
Aku sudah berdoa amat mawar kepada Tuhan: aku tidak
Minta bidadari dari sorga, karena aku ingin
Tetap dipersatukan kembali denganmu, Dinda...
Bratasena Adiwarna, 2012—Brajaselebah, 2013
------------
Tarpin A. Nasri, lahir di Subang, Jawa Barat, 10 Desember 1967. Saat ini bekerja sebagai head of corporate communications tambak udang modern terpadu ramah lingkungan PT Central Pertiwi Bahari, Lampung. Puisi dan cerpennya dipublikasikan di berbagai media.
Lampung Post, Minggu, 1 September 2013
No comments:
Post a Comment