Segala Sesuatu Menjadi Dekat
kurenungi waktu yang begitu singkat
segala sesuatu menjadi dekat
bila kita mengakhiri pergulatan
dalam pikiran sendiri
sebab itu hanya ilusi dari bayang-bayang
kenangan yang menyimpan cintaku
keabadian bukan cuma milik sendiri
di ladang hati yang mulai kerontang
biarkan rumput-rumput liar terus menjalar
mengingatkanku pada camar mencari jalan keluar
sekian lama tersesat dari gerbang kepalsuan
ya, demikianlah mendepa jauhnya jarak
terasa dekat bila kita menggunting waktu
2011
Kabar Tak Terucap
mengeja hari lewat waktu yang terus mengalir
dari celah-celah sunyiku, ada serangkum rindu
memanggilku dengan suara merdu
senantiasa kau tahu bahwa aku sedang menunggu
sebuah kabar yang tak terucap dari lisan-lisan
kepalsuan dan kekakuan tentang arti hidup
lalu kuterjemahkan mimpi (juga rahasia) yang dulu
sempat aku pancangkan di langit-langit doa
agar titik kepasrahan menyusuri labirin hati
ah, kabar apakah yang bisa terdengar pada desau angin
dalam malam sedingin ini, tak mampu lagi aku mencacah
duka menjadi kata yang tak terbaca dan terucap
pada akhirnya kucecapi segala nikmat yang datang
menyambutmu dari kepekaan rasa
agar dinding tahajudku penuh pahatan doa
menjelma cinta abadi dari rautan mimpi
2012
Mimpi yang Terpetakan
pada akhirnya kutemukan kembali tanda mimpi
yang dulu tersesat di sepanjang jalan sepi
membiarkan diriku asing pada wujud nyata
hingga aku semakin dalam tenggelam
pada ritus kesunyian
membangun kembali puing-puing mimpi
tiada dinding dan tirai doa
merupakan ilustrasi tanpa akhir
jika tak terpancangkan sebuah alamat
di jalan-jalan itu, hingga mimpi terpetakan
menapaki setiap jejak langkah menuju
arah peta yang telah tertulis dari kekosongan
sebagai awal dalam mengakhiri derita
sebab setiap mimpi menjelma mimpi lain
menjadi ratusan fragmen rahasia
menghayati setiap alur cerita dari sebuah mimpi
ibarat membaca skenario selalu tak terduga
antara nyata dan tiada
ia senantiasa bermetamorfosis dalam kehidupan
bahwa sesungguhnya: mimpi yang terpetakan
menjadi pijakan awal dalam menafsiri
isyarat-isyarat rahasia pada tepi
pemahaman tentang mimpi
yang tak pernah aku tuntaskan dulu
2012
Perempuan Daun Jati
daun jati kunikmati
betapa langit petapa begitu biru
terbukalah segala isyarat di pintu abadi
mengakhiri pesan para musafir yang berlalu
daun jati selalu terbentang untukku
yang terkubur dari mimpi, yang kini
kutempuh dengan jalan baru
sungguh indah tempat berteduhku di sini
di mana bumi penyair ditegakkan
bersama zikir daun jati
melintasi waktu yang menggenang
sebab aku tenggelam dalam muaramu
2013
Doaku, Selalu Ada
ulang tahunmu
doaku mengalir pada siang, pada malam
menembus waktu yang abadi di celah batu
sebelum subuh senantiasa bergemuruh
doaku tak henti mengurai sunyi
jejak-jejakmu kuhitung
bersama sembah sejiwa
di antara roda kehidupan
di sini, doaku selalu ada
saat denting hamdalahku
bergema memuncaki segurat rasa
hari-harimu selalu terbilang
sebab segalanya hadir: cinta
2013
----------------------
Darojat Gustian Syafaat, alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura. Aktif menulis sejak 2001. Kini menjadi pengasuh Pusat Pendidikan Islam Al-Faatih, Desa Jatimulyo, Jatiagung, Lampung Selatan.
Lampung Post, Minggu, 22 September 2013
kurenungi waktu yang begitu singkat
segala sesuatu menjadi dekat
bila kita mengakhiri pergulatan
dalam pikiran sendiri
sebab itu hanya ilusi dari bayang-bayang
kenangan yang menyimpan cintaku
keabadian bukan cuma milik sendiri
di ladang hati yang mulai kerontang
biarkan rumput-rumput liar terus menjalar
mengingatkanku pada camar mencari jalan keluar
sekian lama tersesat dari gerbang kepalsuan
ya, demikianlah mendepa jauhnya jarak
terasa dekat bila kita menggunting waktu
2011
Kabar Tak Terucap
mengeja hari lewat waktu yang terus mengalir
dari celah-celah sunyiku, ada serangkum rindu
memanggilku dengan suara merdu
senantiasa kau tahu bahwa aku sedang menunggu
sebuah kabar yang tak terucap dari lisan-lisan
kepalsuan dan kekakuan tentang arti hidup
lalu kuterjemahkan mimpi (juga rahasia) yang dulu
sempat aku pancangkan di langit-langit doa
agar titik kepasrahan menyusuri labirin hati
ah, kabar apakah yang bisa terdengar pada desau angin
dalam malam sedingin ini, tak mampu lagi aku mencacah
duka menjadi kata yang tak terbaca dan terucap
pada akhirnya kucecapi segala nikmat yang datang
menyambutmu dari kepekaan rasa
agar dinding tahajudku penuh pahatan doa
menjelma cinta abadi dari rautan mimpi
2012
Mimpi yang Terpetakan
pada akhirnya kutemukan kembali tanda mimpi
yang dulu tersesat di sepanjang jalan sepi
membiarkan diriku asing pada wujud nyata
hingga aku semakin dalam tenggelam
pada ritus kesunyian
membangun kembali puing-puing mimpi
tiada dinding dan tirai doa
merupakan ilustrasi tanpa akhir
jika tak terpancangkan sebuah alamat
di jalan-jalan itu, hingga mimpi terpetakan
menapaki setiap jejak langkah menuju
arah peta yang telah tertulis dari kekosongan
sebagai awal dalam mengakhiri derita
sebab setiap mimpi menjelma mimpi lain
menjadi ratusan fragmen rahasia
menghayati setiap alur cerita dari sebuah mimpi
ibarat membaca skenario selalu tak terduga
antara nyata dan tiada
ia senantiasa bermetamorfosis dalam kehidupan
bahwa sesungguhnya: mimpi yang terpetakan
menjadi pijakan awal dalam menafsiri
isyarat-isyarat rahasia pada tepi
pemahaman tentang mimpi
yang tak pernah aku tuntaskan dulu
2012
Perempuan Daun Jati
daun jati kunikmati
betapa langit petapa begitu biru
terbukalah segala isyarat di pintu abadi
mengakhiri pesan para musafir yang berlalu
daun jati selalu terbentang untukku
yang terkubur dari mimpi, yang kini
kutempuh dengan jalan baru
sungguh indah tempat berteduhku di sini
di mana bumi penyair ditegakkan
bersama zikir daun jati
melintasi waktu yang menggenang
sebab aku tenggelam dalam muaramu
2013
Doaku, Selalu Ada
ulang tahunmu
doaku mengalir pada siang, pada malam
menembus waktu yang abadi di celah batu
sebelum subuh senantiasa bergemuruh
doaku tak henti mengurai sunyi
jejak-jejakmu kuhitung
bersama sembah sejiwa
di antara roda kehidupan
di sini, doaku selalu ada
saat denting hamdalahku
bergema memuncaki segurat rasa
hari-harimu selalu terbilang
sebab segalanya hadir: cinta
2013
----------------------
Darojat Gustian Syafaat, alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura. Aktif menulis sejak 2001. Kini menjadi pengasuh Pusat Pendidikan Islam Al-Faatih, Desa Jatimulyo, Jatiagung, Lampung Selatan.
Lampung Post, Minggu, 22 September 2013
No comments:
Post a Comment