Sepi Membakar Kenyataan
Sepi membakar kenyataan di mataku
membawa mimpi abadi, dari matamu
baru malam ini ibu
bulan yang dulu dititipkan pada awan
dan langit berselimut debu
tergesa-tergesa menaburkan cahaya
pada daun-daun
sedang aku ibu
kumandangkan tasbih dan tahmid
hanya sesekali menyibak bumi
tak juga mengiris langit
malam pun pergi
entah, kapan ia membawa sepi
aku menarikan rumi, ibu
juga dinyanyikannya lagu sendu
diantara ujung duri dan batangnya
kulupakan tentang sepi
2012
Membaca Air Mata
Kekasih, bacalah air mataku sebagai kerinduan
tetes embun yang jatuh dalam do’a malammu
Lagi-lagi buat aku terdiam dari sepi
merengkuh bayangmu yang dingin
Aku berdiri tanpa kaki
Awan yang datang pada malam
kupinjam untuk menemani bintang-bintang
saat jarum jam kau cabut sebelum fajar bertandang
Bintik hujan yang bergelombang
kuterjemahkan sebagai lumatan bibirmu
Yang tak sempat kuingat pada kenikmatan
2012
Jarak Kerinduan
O’ Eliza,
Biarlah lorong-lorong membawamu ke puncak jalan
tidak akan kubakar matamu karena sembab
Pada sepi aku geram
menukar luka dengan kesedihan
tertimbun oleh asap dan kabut malam
aku ingin membuat mercusuar
yang mencakar setiap kepedihan
Masihingatkah kauEliza,
Pada bunga-bunga yang tak berdaun
di rerantingnya
kita menggantungkan pandang
kita pun sama-sama pulang
tapi, ia menjadi kunang-kunang
terbang menjemputmu
sementarakita tak pernah berpisah bukan
Kau di sana aku di sini
hanya sebatas jarak yang berlapis kerinduan
2012
Menyetubuhimu
Dalam hati menyetubuhimu sebagai kekasih
Mimpi di tangan malaikat
sebelum anggur dan malam
lenyap di kamarku
Masuklah, lihat bagaimana darah mengalir
pada dinding yang kau jilati dulu
Kau menyatukan tubuh yang nesta
yang abadi tak ada dalam ruang, kataku
Untuk melihat tuhan
aku dalam kekosongan dan hampa
Pada apa saja yang tertambat
tubuhmu adalah tubuhku dalam kesendirian
2012
--------------
Den Rasyidi Az., lahir di Sumenep, Madura, sebagai salah satu penggerak Lingkaran Metalogi dan Aktif di MBP (Masyarakat Bawah Pohon) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karya-karyanya pernah dipublikasikan berbagai media.
Sepi membakar kenyataan di mataku
membawa mimpi abadi, dari matamu
baru malam ini ibu
bulan yang dulu dititipkan pada awan
dan langit berselimut debu
tergesa-tergesa menaburkan cahaya
pada daun-daun
sedang aku ibu
kumandangkan tasbih dan tahmid
hanya sesekali menyibak bumi
tak juga mengiris langit
malam pun pergi
entah, kapan ia membawa sepi
aku menarikan rumi, ibu
juga dinyanyikannya lagu sendu
diantara ujung duri dan batangnya
kulupakan tentang sepi
2012
Membaca Air Mata
Kekasih, bacalah air mataku sebagai kerinduan
tetes embun yang jatuh dalam do’a malammu
Lagi-lagi buat aku terdiam dari sepi
merengkuh bayangmu yang dingin
Aku berdiri tanpa kaki
Awan yang datang pada malam
kupinjam untuk menemani bintang-bintang
saat jarum jam kau cabut sebelum fajar bertandang
Bintik hujan yang bergelombang
kuterjemahkan sebagai lumatan bibirmu
Yang tak sempat kuingat pada kenikmatan
2012
Jarak Kerinduan
O’ Eliza,
Biarlah lorong-lorong membawamu ke puncak jalan
tidak akan kubakar matamu karena sembab
Pada sepi aku geram
menukar luka dengan kesedihan
tertimbun oleh asap dan kabut malam
aku ingin membuat mercusuar
yang mencakar setiap kepedihan
Masihingatkah kauEliza,
Pada bunga-bunga yang tak berdaun
di rerantingnya
kita menggantungkan pandang
kita pun sama-sama pulang
tapi, ia menjadi kunang-kunang
terbang menjemputmu
sementarakita tak pernah berpisah bukan
Kau di sana aku di sini
hanya sebatas jarak yang berlapis kerinduan
2012
Menyetubuhimu
Dalam hati menyetubuhimu sebagai kekasih
Mimpi di tangan malaikat
sebelum anggur dan malam
lenyap di kamarku
Masuklah, lihat bagaimana darah mengalir
pada dinding yang kau jilati dulu
Kau menyatukan tubuh yang nesta
yang abadi tak ada dalam ruang, kataku
Untuk melihat tuhan
aku dalam kekosongan dan hampa
Pada apa saja yang tertambat
tubuhmu adalah tubuhku dalam kesendirian
2012
--------------
Den Rasyidi Az., lahir di Sumenep, Madura, sebagai salah satu penggerak Lingkaran Metalogi dan Aktif di MBP (Masyarakat Bawah Pohon) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karya-karyanya pernah dipublikasikan berbagai media.
No comments:
Post a Comment