Sunday, January 4, 2015

Sajak-sajak Edi Purwanto

Nekropolis

dan bayi-bayi pun terlahir
serupa anak panah yang lesat
ciptakan manusia-manusia
penghuni sudut kota
rerumah dan tanah lapang
tak lagi ada
angkara adalah menu harian
yang terhidang di atas meja
siap disantap kapan saja
sejarah baru pun tercipta
atas matinya sebuah kota

2013



Dongeng Ibu

di halaman depan rumahnya
seorang ibu menyuapi anaknya
lantaran buah hati tak gairah menyantapnya
ia pun bercerita

bila engkau tak mau makan
kelak ayammu akan mati sia-sia
anak kukuh pada pendiriannya
lahirlah cerita kedua

bila engkau tak mau makan juga
nasi ini akan menangis meratapi nasibnya

2013


Hilang Silsilah 2


dalam baur pesta pora
tetamu bercengkerama penuh suka
sanak saudara cerita asal mereka
agar tak salah tutur mesti dikata

linglung
bingung ucapkan kata
yang pantas disematkan pada mereka
sebagai ikatan tali saudara

2014


Pepes Patin

seekor patin padat berisi tubuhnya dimutilasi
dilumuri ramuan aneka rempah
diselimuti hijau kemangi
dikafani daun pisang

didih air bergejolak dalam panci terus menemani
hingga tubuh matang mengundang lidah penuh gairah

2014




Elegi Sempalung, Patil, dan Ambon

kami adalah anak-anak
yang terlahir dari seorang ibu bernama damar
kini kami piatu lantaran ibu mati
dibunuh mesin-mesin bernyanyi merdu

2014



Pengabdi  Sejarah


tak banyak yang bisa kuceritakan
tentang masa lalu negeri ini
semisal lewat puisi atau aneka referensi
sebab aku adalah pengabdi
yang hanya dapat bercerita
lewat sapuan kuas
dan cat warna-warni
di atas kanvas ini

2014



Ngidam

rindu meruah
sampai di ujung lidah
pada buah mewujud gairah

sungguh
bukan napsu hamba serupa itu
semua lantaran pinta sang raja dalam istana
sebentar lagi turun ke dunia

2014


-----------
Edi Purwanto, lahir di Sindangsari, Natar, Lampung Selatan, 7 Juli 1971. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Saat ini mengabdi di SMA Negeri 2 Negerikaton, Pesawaran.


Lampung Post, Minggu, 4 Januari 2014

No comments:

Post a Comment