Dari Tubuh Hujan
tubuh hujan semakin jauh
dari sisa jejaknya tak bisa
lagi kubaca namamu
juga permata yang selalu
menyilau dari tubuhnya
mungkin di ujung petir
debar dadaku memanggil;
kau telah ditakdirkan
bercahaya dari jutaan batu
di dalam tanah,
menyeru-nyeru
26.12.2013
Lalu Jalan Menunjuk Padamu
setiap melewati laman ini
lalu jalan menunjuk padamu
aku tak cari arah lain
meski aku tak ingin berpapasan
apalagi menyapamu
lalu dengan cara apa
kukubur kenangan denganmu
pelan pelan?
sebab aku tahu di tubuhmu pualam
makin tumbuh banyak makam
menulis epitaph
atau cuma sebaris kalimat
sementara jejakku yang pernah
menulis kalam
mungkin sudah semakin kusam
tapi, kutahu;
suatu saat berbuah ayatayat
30 Desember 2013
Kata Puisiku Tubuhku Rindu
1
jika kau hanya mencintai puisiku
kau akan mendekap ke tubuhku
sekiranya kau ingin memilikiku
maka puisiku akan menolak kausentuh
dengan rindu apa kau dapat mendekati puisiku
senyum yang kaulukis di tubuhku
tak pernah jadi puisi
2
kata puisiku, tubuhku rindu:
namun jangan beri ciuman
dari pagimu yang bau alkohol
dulu katamu puisiku sewangi melati
hingga tersihir ke dalam ruang
seperti ngaceng belati
menusuk jantung; bersemi cintamu
hanya pada tubuhku
puisi akan raib dari ingatan
3
kata puisiku,
kita sepuisi
berlayar di atas bumi
menari hingga ke batas langit
dan hujan yang turun
menulis puisi ngungun
di tiap lekuk tubuhmu
"aku sudah menandai," kata puisiku
4
di kota mana
di penginapan yang mana
puisiku menuliskan untukmu
sepuas kecupan,
sedalam tanda
sepuah janji!
anak yang akan menjadi puisi
di hati...
5
kata puisiku,
kita sepuisi
tubuhku rindu
menghimpun katakata
sebagai tekateki
rahasia Ilahi
di sepanjang puisimu
aku tak lagi lelap...
Lampung, Akhir Desember 2013
---------------------
Isbedy Stiawan ZS, lahir, besar dan bermastautin di Tanjungkarang (Lampung). Puisi, cerpen, esai dan karya jurnalistiknya dimuat di Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Nova, Horison, Jurnal Nasional, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Jawa Pos, Lampung Post, Radar Lampung, Kedaulatan Rakyat, Riau Pos, dan banyak lagi.
Lampung Post, Minggu, 2 Februari 2014
tubuh hujan semakin jauh
dari sisa jejaknya tak bisa
lagi kubaca namamu
juga permata yang selalu
menyilau dari tubuhnya
mungkin di ujung petir
debar dadaku memanggil;
kau telah ditakdirkan
bercahaya dari jutaan batu
di dalam tanah,
menyeru-nyeru
26.12.2013
Lalu Jalan Menunjuk Padamu
setiap melewati laman ini
lalu jalan menunjuk padamu
aku tak cari arah lain
meski aku tak ingin berpapasan
apalagi menyapamu
lalu dengan cara apa
kukubur kenangan denganmu
pelan pelan?
sebab aku tahu di tubuhmu pualam
makin tumbuh banyak makam
menulis epitaph
atau cuma sebaris kalimat
sementara jejakku yang pernah
menulis kalam
mungkin sudah semakin kusam
tapi, kutahu;
suatu saat berbuah ayatayat
30 Desember 2013
Kata Puisiku Tubuhku Rindu
1
jika kau hanya mencintai puisiku
kau akan mendekap ke tubuhku
sekiranya kau ingin memilikiku
maka puisiku akan menolak kausentuh
dengan rindu apa kau dapat mendekati puisiku
senyum yang kaulukis di tubuhku
tak pernah jadi puisi
2
kata puisiku, tubuhku rindu:
namun jangan beri ciuman
dari pagimu yang bau alkohol
dulu katamu puisiku sewangi melati
hingga tersihir ke dalam ruang
seperti ngaceng belati
menusuk jantung; bersemi cintamu
hanya pada tubuhku
puisi akan raib dari ingatan
3
kata puisiku,
kita sepuisi
berlayar di atas bumi
menari hingga ke batas langit
dan hujan yang turun
menulis puisi ngungun
di tiap lekuk tubuhmu
"aku sudah menandai," kata puisiku
4
di kota mana
di penginapan yang mana
puisiku menuliskan untukmu
sepuas kecupan,
sedalam tanda
sepuah janji!
anak yang akan menjadi puisi
di hati...
5
kata puisiku,
kita sepuisi
tubuhku rindu
menghimpun katakata
sebagai tekateki
rahasia Ilahi
di sepanjang puisimu
aku tak lagi lelap...
Lampung, Akhir Desember 2013
---------------------
Isbedy Stiawan ZS, lahir, besar dan bermastautin di Tanjungkarang (Lampung). Puisi, cerpen, esai dan karya jurnalistiknya dimuat di Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Nova, Horison, Jurnal Nasional, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Jawa Pos, Lampung Post, Radar Lampung, Kedaulatan Rakyat, Riau Pos, dan banyak lagi.
Lampung Post, Minggu, 2 Februari 2014
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^