Sunday, April 14, 2013

Sajak-sajak Nanang Suryadi

Lost in London

aku tersesat di london
saat toko-toko tutup jam 7 malam,

aku tersesat dengan handphone roaming
yang merampas pulsaku

aku menelusur trotoar china town london
dengan perut sakit menahan diare

aku termangu di trotoar depan kios tatto
menggigil kedinginan

di kota london yang asing
aku harus berbicara dengan sopir taxi
"do you know hotel novotel?"

sopir taxi, keturunan india tertawa:
"find your hotel adress, eight novotel in london."

london masih sore, jam 7 malam
di tanah air sudah jam 2 dinihari

dan aku menggigil kedinginan
di antara salju yang melebat

aku tersesat di london




Obral Musim Dingin

mari kita berbelanja, kata reklame
mengajak ke london dan paris

di musim dingin banyak sale banyak soldes

nampak wajah-wajah cerah
dari negeri-negeri jauh
dari eropa timur dan asia

aku memeriksa label harga
nampak tertera: made in china, vietnam dan kamboja
pantas murah harganya

selamat datang, welcome, are you from indonesia?
pedagang asal maroko menyapaku, dia bisa berbahasa indonesia

di toko-toko london dan paris
aku disapa pedagang india, maroko, afganistan, thailand

aku menatap harod, toko milik alfayed, dari jauh
aih alfayed, jangan tertawa, aku tak masuk ke tokomu
poundku terbatas jumlahnya

pound yang pongah
euro, dollar dan rupiah terpuruk
di pasarnya



Napoleon

ada yang tak ingin mengenangmu, karena
menjadi kaisar adalah pengkhianatan

bagi revolusi yang menyala
berkobar api kebebasan, persaudaraan dan kesetaraan

telah diterjang bastille, telah dipenggal leher para tiran
tapi engkau memilih menjadi kaisar

kini di gedung itu, ada yang tak ingin mengenangmu
namamu berbaur di pemakaman pahlawan tak dikenal



Eiffel

di puncak menara
sepasang kekasih berciuman

dan terus berciuman
seperti takut kehilangan

mungkin ingin mereka kekalkan
cinta dan kenangan


----------
<b>Nanang Suryadi<p>, lahir di Pulomerak, Serang, 8 Juli 1973.  Buku puisi terbarunya: Yang Merindu Yang Mencinta (2012), Derai Hujan Tak Lerai (2012), dan Kenangan Yang Memburu (2012). Saat ini mengelola portal seni budaya sastra: fordisastra.com, cybersastra.org dan jendelabudaya.com


Lampung Post, Minggu, 13 April 2013


No comments:

Post a Comment