Lost in London
aku tersesat di london
saat toko-toko tutup jam 7 malam,
aku tersesat dengan handphone roaming
yang merampas pulsaku
aku menelusur trotoar china town london
dengan perut sakit menahan diare
aku termangu di trotoar depan kios tatto
menggigil kedinginan
di kota london yang asing
aku harus berbicara dengan sopir taxi
"do you know hotel novotel?"
sopir taxi, keturunan india tertawa:
"find your hotel adress, eight novotel in london."
london masih sore, jam 7 malam
di tanah air sudah jam 2 dinihari
dan aku menggigil kedinginan
di antara salju yang melebat
aku tersesat di london
Obral Musim Dingin
mari kita berbelanja, kata reklame
mengajak ke london dan paris
di musim dingin banyak sale banyak soldes
nampak wajah-wajah cerah
dari negeri-negeri jauh
dari eropa timur dan asia
aku memeriksa label harga
nampak tertera: made in china, vietnam dan kamboja
pantas murah harganya
selamat datang, welcome, are you from indonesia?
pedagang asal maroko menyapaku, dia bisa berbahasa indonesia
di toko-toko london dan paris
aku disapa pedagang india, maroko, afganistan, thailand
aku menatap harod, toko milik alfayed, dari jauh
aih alfayed, jangan tertawa, aku tak masuk ke tokomu
poundku terbatas jumlahnya
pound yang pongah
euro, dollar dan rupiah terpuruk
di pasarnya
Napoleon
ada yang tak ingin mengenangmu, karena
menjadi kaisar adalah pengkhianatan
bagi revolusi yang menyala
berkobar api kebebasan, persaudaraan dan kesetaraan
telah diterjang bastille, telah dipenggal leher para tiran
tapi engkau memilih menjadi kaisar
kini di gedung itu, ada yang tak ingin mengenangmu
namamu berbaur di pemakaman pahlawan tak dikenal
Eiffel
di puncak menara
sepasang kekasih berciuman
dan terus berciuman
seperti takut kehilangan
mungkin ingin mereka kekalkan
cinta dan kenangan
----------
<b>Nanang Suryadi<p>, lahir di Pulomerak, Serang, 8 Juli 1973. Buku puisi terbarunya: Yang Merindu Yang Mencinta (2012), Derai Hujan Tak Lerai (2012), dan Kenangan Yang Memburu (2012). Saat ini mengelola portal seni budaya sastra: fordisastra.com, cybersastra.org dan jendelabudaya.com
Lampung Post, Minggu, 13 April 2013
aku tersesat di london
saat toko-toko tutup jam 7 malam,
aku tersesat dengan handphone roaming
yang merampas pulsaku
aku menelusur trotoar china town london
dengan perut sakit menahan diare
aku termangu di trotoar depan kios tatto
menggigil kedinginan
di kota london yang asing
aku harus berbicara dengan sopir taxi
"do you know hotel novotel?"
sopir taxi, keturunan india tertawa:
"find your hotel adress, eight novotel in london."
london masih sore, jam 7 malam
di tanah air sudah jam 2 dinihari
dan aku menggigil kedinginan
di antara salju yang melebat
aku tersesat di london
Obral Musim Dingin
mari kita berbelanja, kata reklame
mengajak ke london dan paris
di musim dingin banyak sale banyak soldes
nampak wajah-wajah cerah
dari negeri-negeri jauh
dari eropa timur dan asia
aku memeriksa label harga
nampak tertera: made in china, vietnam dan kamboja
pantas murah harganya
selamat datang, welcome, are you from indonesia?
pedagang asal maroko menyapaku, dia bisa berbahasa indonesia
di toko-toko london dan paris
aku disapa pedagang india, maroko, afganistan, thailand
aku menatap harod, toko milik alfayed, dari jauh
aih alfayed, jangan tertawa, aku tak masuk ke tokomu
poundku terbatas jumlahnya
pound yang pongah
euro, dollar dan rupiah terpuruk
di pasarnya
Napoleon
ada yang tak ingin mengenangmu, karena
menjadi kaisar adalah pengkhianatan
bagi revolusi yang menyala
berkobar api kebebasan, persaudaraan dan kesetaraan
telah diterjang bastille, telah dipenggal leher para tiran
tapi engkau memilih menjadi kaisar
kini di gedung itu, ada yang tak ingin mengenangmu
namamu berbaur di pemakaman pahlawan tak dikenal
Eiffel
di puncak menara
sepasang kekasih berciuman
dan terus berciuman
seperti takut kehilangan
mungkin ingin mereka kekalkan
cinta dan kenangan
----------
<b>Nanang Suryadi<p>, lahir di Pulomerak, Serang, 8 Juli 1973. Buku puisi terbarunya: Yang Merindu Yang Mencinta (2012), Derai Hujan Tak Lerai (2012), dan Kenangan Yang Memburu (2012). Saat ini mengelola portal seni budaya sastra: fordisastra.com, cybersastra.org dan jendelabudaya.com
Lampung Post, Minggu, 13 April 2013
No comments:
Post a Comment