Nyanyian Paruh
Tepat di rindang kanopi
Bersahutan rimbun pagi
Paruh acap kali melengking tinggi
Merayap pada embun sekejap
Hingga resonansi tulang sanggurdi
Sungguh hati terlanjur mati.
Ulak Karang, 2013
Bukan Aku
Bukan aku ingin dipuji
Bukan pula tinggi hati
Namun angin terus berlari
Memasuki rumah-rumah
Tanpa pintu dan jendela kayu
Ulak Karang, 2013
Malam Terakhir
Rintik dan gemercik menggelitik
Memudar setiba deru sang guru
Jabatan, pelukan hangat itu
Menyeru kaki-kaki bisu
Jalan berpeluh terlalu jauh
Sungguh,
Hingga persuaan terbarukan
Pada pucuk ranum berdaun jarum
Menepis sinaran penguasa siang
Tersenyum garang.
Ulak Karang, 2013
Meniti Bilah Bambu
Pada ujung senja tanah ini
Kerumunan paruh merapat jauh
Lekuk-lekuk lemah sepanjang galah
Menenggelamkan jejak-jejak safah
Lihatlah!
Mereka tengah meniti bilah bambu
Halus bersama semilir angin sendu.
Gunung Pangilun, 2013
Sungai Lepas
Seberangilah sungai-sungai itu
Merintis jalan pintas meretas
Batas-batas penantian
Gelap-gelap mata melepas
Kapal-kapal karam tercengkeram.
Gunung Pangilun, 2013
Aku
Aku Ingin melangkah dari rumah-rumah tak sudah
Sungguh kuresah
Termakan suguhan basah
Padahal dari penghamba Tuhan
Bukan pula penguasa hutan,
Negeri penganut awan dan bangsa hujan
Jati, 2013
Infus
Tetes demi tetes penghidupan
Membasuh selang berdenyut pelan
Menusuk kulit-kulit malu
Wajar,
Wajah itu semakin pudar
Kerumunan mata dan mulut-mulut menganga
Sempatkan hidung menikmati
Setabung tersisa dan jari-jari hijau pucat
Sesekali cekikan jakun
Menatap langit-langit pekat berkelebat
Jati, 2013
------------
Dodi Saputra, lahir di Mahakarya, Pasaman Barat, Sumatera Barat,25 September 1990.
Lampung Post, Minggu, 25 Agustus 2013
Tepat di rindang kanopi
Bersahutan rimbun pagi
Paruh acap kali melengking tinggi
Merayap pada embun sekejap
Hingga resonansi tulang sanggurdi
Sungguh hati terlanjur mati.
Ulak Karang, 2013
Bukan Aku
Bukan aku ingin dipuji
Bukan pula tinggi hati
Namun angin terus berlari
Memasuki rumah-rumah
Tanpa pintu dan jendela kayu
Ulak Karang, 2013
Malam Terakhir
Rintik dan gemercik menggelitik
Memudar setiba deru sang guru
Jabatan, pelukan hangat itu
Menyeru kaki-kaki bisu
Jalan berpeluh terlalu jauh
Sungguh,
Hingga persuaan terbarukan
Pada pucuk ranum berdaun jarum
Menepis sinaran penguasa siang
Tersenyum garang.
Ulak Karang, 2013
Meniti Bilah Bambu
Pada ujung senja tanah ini
Kerumunan paruh merapat jauh
Lekuk-lekuk lemah sepanjang galah
Menenggelamkan jejak-jejak safah
Lihatlah!
Mereka tengah meniti bilah bambu
Halus bersama semilir angin sendu.
Gunung Pangilun, 2013
Sungai Lepas
Seberangilah sungai-sungai itu
Merintis jalan pintas meretas
Batas-batas penantian
Gelap-gelap mata melepas
Kapal-kapal karam tercengkeram.
Gunung Pangilun, 2013
Aku
Aku Ingin melangkah dari rumah-rumah tak sudah
Sungguh kuresah
Termakan suguhan basah
Padahal dari penghamba Tuhan
Bukan pula penguasa hutan,
Negeri penganut awan dan bangsa hujan
Jati, 2013
Infus
Tetes demi tetes penghidupan
Membasuh selang berdenyut pelan
Menusuk kulit-kulit malu
Wajar,
Wajah itu semakin pudar
Kerumunan mata dan mulut-mulut menganga
Sempatkan hidung menikmati
Setabung tersisa dan jari-jari hijau pucat
Sesekali cekikan jakun
Menatap langit-langit pekat berkelebat
Jati, 2013
------------
Dodi Saputra, lahir di Mahakarya, Pasaman Barat, Sumatera Barat,25 September 1990.
Lampung Post, Minggu, 25 Agustus 2013